Henry Yosodiningrat, Komisaris Independen Mitratel, Mundur Bantu Ganjar Menang Pilpres 2024
Komisaris Independen Mitratel – Henry Yosodiningrat mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Komisaris Independen PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) karena ditunjuk menjadi Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Pengunduran diri tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Mitratel pada Jumat, 1 Desember 2023.
Henry Yosodiningrat merupakan seorang pengacara dan akademisi yang memiliki pengalaman luas di bidang hukum, khususnya hukum telekomunikasi. Ia menjabat sebagai Komisaris Independen Mitratel sejak 2021 lalu.
Pengunduran diri Henry Yosodiningrat dari Mitratel merupakan salah satu dampak dari masuknya Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dalam kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Beberapa tokoh yang juga memiliki posisi di berbagai perusahaan publik juga mengundurkan diri dari jabatannya untuk fokus dalam pemenangan Pilpres.
Pengunduran diri Henry Yosodiningrat dari Mitratel tidak berdampak signifikan terhadap kinerja perusahaan. Mitratel merupakan perusahaan telekomunikasi yang bergerak di bidang penyediaan infrastruktur telekomunikasi. Perusahaan ini memiliki lebih dari 23.000 menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia.
Pengunduran diri Henry Yosodiningrat dari Mitratel merupakan langkah yang tepat. Hal ini menunjukkan bahwa ia berkomitmen untuk mendukung penuh pasangan calon presiden dan wakil presiden yang diusung olehnya.
Baca Juga : Jelang Debat Capres Pilpres 2024, Ganjar: Insyaallah Kita Siap
Profil Henry Yosodiningrat
Henry Yosodiningrat merupakan seorang Warga Negara Indonesia yang berdomisili di Indonesia. Ia lahir di Krui, Lampung, pada tanggal 1 April 1954. Ia menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada tahun 1981.
Henry Yosodiningrat memiliki pengalaman luas di bidang hukum, khususnya hukum telekomunikasi. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) periode 2001-2005. Ia juga pernah menjadi Komisaris PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) periode 2005-2015.
Pada tanggal 22 April 2022, Henry Yosodiningrat diangkat menjadi Komisaris PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel). Ia menjabat sebagai Komisaris Independen hingga mengundurkan diri pada tanggal 1 Desember 2023 untuk fokus dalam pemenangan Pilpres 2024.
Berikut adalah riwayat jabatan Henry Yosodiningrat:
- Ketua Umum Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) (2001-2005)
- Komisaris PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) (2005-2015)
- Komisaris PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) (2022-2023)
Henry Yosodiningrat Mengundurkan Diri sebagai Komisaris Independen Mitratel
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) mengumumkan pengunduran diri salah satu komisaris independen mitratel, yakni Henry Yosodiningrat. Pengunduran diri tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Mitratel pada Jumat, 1 Desember 2023.
Henry Yosodiningrat mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Komisaris Independen Mitratel karena ditunjuk menjadi Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Henry Yosodiningrat merupakan seorang pengacara dan akademisi yang memiliki pengalaman luas di bidang hukum, khususnya hukum telekomunikasi. Ia menjabat sebagai Komisaris Independen Mitratel sejak 2021 lalu.
Pengunduran diri Henry Yosodiningrat dari Mitratel merupakan salah satu dampak dari masuknya Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dalam kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Beberapa tokoh yang juga memiliki posisi di berbagai perusahaan publik juga mengundurkan diri dari jabatannya untuk fokus dalam pemenangan Pilpres.
Pengunduran diri Henry Yosodiningrat dari Mitratel tidak berdampak signifikan terhadap kinerja perusahaan. Mitratel merupakan perusahaan telekomunikasi yang bergerak di bidang penyediaan infrastruktur telekomunikasi. Perusahaan ini memiliki lebih dari 23.000 menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia.
Pengunduran diri Henry Yosodiningrat dari Mitratel merupakan langkah yang tepat. Hal ini menunjukkan bahwa ia berkomitmen untuk mendukung penuh pasangan calon presiden dan wakil presiden yang diusung olehnya.
Berikut adalah informasi lebih lanjut mengenai pengunduran diri Henry Yosodiningrat dari Mitratel:
- Tanggal pengunduran diri: 28 November 2023
- Alasan pengunduran diri: Ditunjuk menjadi Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD
- Penyetuju pengunduran diri: Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Mitratel pada Jumat, 1 Desember 2023
- Pengaruh pengunduran diri: Tidak berdampak signifikan terhadap kinerja perusahaan.
Mitratel Akuisisi 803 Menara Senilai Rp 1,75 Triliun
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) telah mengakuisisi sebanyak 803 menara milik PT Gametraco Tunggal senilai Rp1,75 triliun. Pengakuisisi ini dilakukan melalui anak usaha Mitratel, PT Dayamitra Telekomunikasi Nusantara (DMN).
Dengan akuisisi ini, jumlah menara Mitratel bertambah menjadi 23.803 menara. Jumlah tenant Mitratel juga bertambah menjadi 1.327 penyewa.
Aksi korporasi ini merupakan bagian dari strategi Mitratel untuk memperkuat posisinya sebagai perusahaan menara telekomunikasi terdepan di Indonesia. Mitratel menargetkan untuk memiliki 30.000 menara pada tahun 2025.
Akuisisi ini memiliki beberapa manfaat bagi Mitratel, antara lain:
- Meningkatkan cakupan jaringan Mitratel di seluruh Indonesia, baik di daerah perkotaan maupun pedesaan.
- Meningkatkan kapasitas jaringan Mitratel untuk mengakomodir kebutuhan pertumbuhan data dan internet di Indonesia.
- Meningkatkan pendapatan Mitratel dari sewa menara.
Akuisisi ini juga memiliki manfaat bagi PT Gametraco Tunggal, antara lain:
- Mendapatkan dana yang dapat digunakan untuk pengembangan bisnis lainnya.
- Melepaskan kepemilikan atas aset yang tidak lagi strategis bagi perusahaan.
Secara keseluruhan, akuisisi ini merupakan langkah positif bagi Mitratel dan PT Gametraco Tunggal. Akuisisi ini akan memperkuat posisi kedua perusahaan di industri menara telekomunikasi di Indonesia.
Baca Juga : Program 1 Desa, 1 Faskes, 1 Nakes, Ganjar: Kesehatan Masyarakat Terjamin
Menara Bertambah
Pada laporan kinerja kuartal III-2023, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) mencatatkan kepemilikan 37.091 menara, bertambah 5,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 35.051 menara.
Peningkatan kepemilikan menara ini merupakan hasil dari berbagai strategi yang dilakukan oleh Mitratel, antara lain:
- Akuisisi menara dari operator telekomunikasi.
- Pembangunan menara baru.
Peningkatan kepemilikan menara ini juga merupakan salah satu upaya Mitratel untuk memperkuat posisinya sebagai perusahaan menara telekomunikasi terdepan di Indonesia. Mitratel menargetkan untuk memiliki 30.000 menara pada tahun 2025.
Selain peningkatan kepemilikan menara, Mitratel juga mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang signifikan pada kuartal III-2023. Pendapatan Mitratel tercatat sebesar Rp10,8 triliun, meningkat 12,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp9,5 triliun. Laba bersih Mitratel tercatat sebesar Rp2,2 triliun, meningkat 16,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,9 triliun.
Pertumbuhan pendapatan dan laba bersih ini merupakan hasil dari berbagai faktor, antara lain:
- Peningkatan jumlah penyewa menara.
- Kenaikan tarif sewa menara.
- Peningkatan efisiensi operasional.
Pertumbuhan pendapatan dan laba bersih ini menunjukkan bahwa Mitratel merupakan perusahaan menara telekomunikasi yang sehat dan bertumbuh.