Site icon Presiden Ganjar Pranowo

Cara Ganjar Lebih Efektif Soal Kenaikan Rasio Pajak, Ini Tanggapan Pakar Perpajakan

Pakar Perpajakan: Cara Ganjar Lebih Efektif Soal Kenaikan Rasio Pajak

Kenaikan Rasio Pajak – Dalam debat cawapres pada tanggal 22 Desember 2023, Gibran Rakabuming Raka, calon wakil presiden dari pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, mengungkapkan rencananya untuk menaikkan rasio pajak Indonesia menjadi 23%. Rasio pajak saat ini di Indonesia adalah sekitar 10%, sehingga kenaikan sebesar 13% akan menjadi kenaikan yang cukup signifikan.

Rencana ini mendapat kritik dari beberapa pihak, termasuk dari calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud MD. Mahfud menilai bahwa kenaikan rasio pajak sebesar 13% akan terlalu memberatkan masyarakat dan pelaku usaha.

Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, juga mengkritik rencana kenaikan rasio pajak tersebut. Ganjar menilai bahwa cara yang lebih ideal untuk meningkatkan penerimaan pajak adalah dengan melakukan ekstensifikasi, yaitu mengoptimalkan potensi pajak yang belum tergali.

Kebijakan Ganjar Soal Kenaikan Rasio Pajak 

Berikut adalah beberapa alasan mengapa cara Ganjar dinilai lebih ideal:

Berikut adalah beberapa contoh kebijakan ekstensifikasi pajak yang dapat dilakukan:

Pemerintah perlu melakukan kajian yang mendalam untuk menentukan kebijakan ekstensifikasi pajak yang paling tepat. Kajian ini perlu mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk dampak terhadap perekonomian, keadilan, dan kepatuhan wajib pajak.

Baca Juga : Ganjar-Mahfud Dibanjiri Dukungan Relawan di Debat Kedua

Perbaikan administrasi pajak

Perbaikan administrasi pajak adalah salah satu kunci keberhasilan ekstensifikasi pajak. Hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa semua wajib pajak yang seharusnya membayar pajak, benar-benar membayar pajak.

Perbaikan administrasi pajak dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:

Pemanfaatan teknologi

Pemanfaatan teknologi juga dapat membantu meningkatkan ekstensifikasi pajak. Teknologi dapat memudahkan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan, sehingga dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak.

Beberapa contoh pemanfaatan teknologi dalam ekstensifikasi pajak antara lain:

Penyederhanaan tarif pajak

Penyederhanaan tarif pajak juga dapat membantu meningkatkan ekstensifikasi pajak. Hal ini karena tarif pajak yang sederhana akan lebih mudah dipahami oleh wajib pajak, sehingga dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak.

Pemerintah perlu melakukan kajian yang mendalam untuk menentukan kebijakan ekstensifikasi pajak yang paling tepat. Kajian ini perlu mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk dampak terhadap perekonomian, keadilan, dan kepatuhan wajib pajak.

Kesimpulan

Cara Ganjar Pranowo untuk meningkatkan penerimaan pajak dengan melakukan ekstensifikasi dinilai lebih ideal dibandingkan dengan rencana kenaikan rasio pajak sebesar 23%. Hal ini karena ekstensifikasi pajak dapat dilakukan tanpa menimbulkan dampak negatif terhadap perekonomian, dan dapat meningkatkan keadilan.

Namun, perlu diingat bahwa ekstensifikasi pajak juga membutuhkan perbaikan administrasi pajak, pemanfaatan teknologi, dan penyederhanaan tarif pajak. Pemerintah perlu melakukan kajian yang mendalam untuk menentukan kebijakan ekstensifikasi pajak yang paling tepat.

Exit mobile version