Site icon Presiden Ganjar Pranowo

Ganjar Siap Perjuangkan Petani: Pupuk Subsidi Ditambah dan Akses Mudah

Ganjar Siap Perjuangkan Petani: Subsidi Pupuk Ditambah dan Akses Mudah

Pupuk Subsidi – Calon presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo, bertemu dengan Sedulur Tani Sukoharjo di Desa Karangwuni, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Dalam kesempatan tersebut, Ganjar meminta agar pupuk subsidi untuk petani ditambah dan dimudahkan cara aksesnya, Rabu (27/12/2023).

Ganjar mengatakan, subsidi pupuk sangat penting bagi petani untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Namun, menurut Ganjar, masih banyak petani yang kesulitan mendapatkan pupuk subsidi. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti data penerima subsidi yang belum akurat dan mekanisme penyaluran yang belum efektif.

Ganjar mengusulkan agar pemerintah menambah alokasi subsidi pupuk sebesar 50%. Selain itu, Ganjar juga mengusulkan agar pemerintah menggunakan Kartu Tani sebagai alat untuk menyalurkan subsidi pupuk.

“Kartu Tani itu adalah data. Dengan menggunakan Kartu Tani, kita bisa memastikan bahwa pupuk subsidi tepat sasaran,” kata Ganjar.

Ganjar juga meminta agar pemerintah memperbaiki mekanisme penyaluran pupuk subsidi. Ganjar berharap agar subsidi pupuk bisa disalurkan secara langsung kepada petani, tanpa melalui pihak ketiga.

“Jangan sampai pupuk subsidi itu hanya mengalir ke kantong-kantong tertentu,” kata Ganjar.

Usulan Ganjar untuk menambah pupuk subsidi dan memperbaiki cara aksesnya mendapat sambutan baik dari para petani. Para petani berharap agar usulan tersebut bisa segera direalisasikan oleh pemerintah.

“Kami berharap Pak Ganjar bisa mewujudkan usulan ini. Jika usulan ini bisa direalisasikan, maka akan sangat membantu kami para petani,” kata salah satu petani.

Ganjar Pranowo Gaungkan Program KTP Sakti untuk Rakyat Indonesia

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, kembali menggaungkan program KTP Sakti dalam kampanyenya untuk pemilihan presiden 2024. Program ini merupakan salah satu program unggulan yang akan diwujudkan Ganjar jika terpilih menjadi presiden.

KTP Sakti merupakan singkatan dari Satu Kartu Terpadu Indonesia. Program ini bertujuan untuk mempermudah akses masyarakat terhadap berbagai layanan pemerintah, seperti bantuan sosial, pendidikan, kesehatan, dan perbankan.

“KTP Sakti ini akan menjadi identitas tunggal masyarakat Indonesia. Dengan KTP Sakti, masyarakat tidak perlu lagi membawa banyak kartu untuk mengakses berbagai layanan pemerintah,” kata Ganjar.

Ganjar mengatakan, program KTP Sakti akan dibangun di atas data tunggal masyarakat Indonesia. Data tersebut akan dikumpulkan dari berbagai kementerian dan lembaga pemerintah.

“Data tunggal masyarakat ini akan menjadi dasar untuk menentukan siapa saja yang berhak menerima bantuan sosial dan layanan pemerintah lainnya,” kata Ganjar.

Ganjar menargetkan, program KTP Sakti dapat diwujudkan dalam dua tahun pertama masa pemerintahannya.

“Kami akan bekerja keras untuk mewujudkan program KTP Sakti ini. Kami yakin program ini akan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Indonesia,” kata Ganjar.

Manfaat KTP Sakti

Program KTP Sakti memiliki berbagai manfaat bagi masyarakat Indonesia, di antaranya:

Tantangan KTP Sakti

Program KTP Sakti juga menghadapi beberapa tantangan, di antaranya:

Ganjar mengatakan, tantangan tersebut akan diatasi dengan kerja keras dan sinergi dari berbagai pihak.

“Kami yakin tantangan tersebut dapat diatasi. Kami akan bekerja keras untuk mewujudkan program KTP Sakti ini,” kata Ganjar.

Baca Juga : Strategi Ganjar Tawarkan Solusi untuk Bebaskan Nelayan dari Utang

Pemerintah Dianggap Berbohong soal Ketersediaan Pupuk Subsidi

Pemerintah Indonesia dinilai tidak jujur soal ketersediaan pupuk. Hal ini terlihat dari pernyataan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, yang mengatakan bahwa ketersediaan pupuk untuk musim tanam 2023-2024 aman. Namun, kenyataannya, banyak petani yang kesulitan mendapatkan pupuk.

Petani mengeluhkan sulitnya mendapatkan subsidi pupuk. Mereka harus rela mengantre berjam-jam untuk mendapatkan pupuk, bahkan ada yang harus membayar lebih untuk mendapatkan pupuk.

Kesulitan petani mendapatkan pupuk diduga disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:

Alokasi subsidi pupuk untuk tahun 2023-2024 sebesar Rp25,2 triliun. Jumlah ini naik 10,6% dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, menurut data Kementerian Pertanian, kebutuhan pupuk untuk musim tanam 2023-2024 mencapai 18,9 juta ton. Artinya, alokasi pupuk subsidi masih belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan petani.

Mekanisme penyaluran pupuk subsidi juga dinilai tidak efektif. Pupuk subsidi banyak yang disalurkan melalui pihak ketiga, seperti distributor dan agen. Hal ini berpotensi menimbulkan korupsi dan penyalahgunaan pupuk subsidi.

Pemerintah perlu segera mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah ketersediaan pupuk. Langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain:

Pemerintah juga perlu memperbaiki data penerima pupuk subsidi agar penyaluran pupuk subsidi bisa tepat sasaran.

Exit mobile version