Site icon Presiden Ganjar Pranowo

Ganjar Geram Oknum TNI Keroyok Relawannya: Hukum Seberat-beratnya!

Ganjar Geram Oknum TNI Keroyok Relawannya: Hukum Seberat-beratnya!

Oknum TNI Keroyok Relawan – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecam aksi pengeroyokan yang dilakukan oknum TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali, Jawa Tengah, pada Sabtu (30/12/2022). Ganjar meminta agar oknum TNI tersebut dihukum seberat-beratnya.

“Saya mengecam keras aksi pengeroyokan terhadap relawan saya di Boyolali. Ini tidak bisa ditoleransi. Oknum TNI yang melakukan perbuatan itu harus dihukum seberat-beratnya,” kata Ganjar di Semarang, Senin (3/1/2023).

Ganjar juga meminta agar TNI segera menyelesaikan kasus ini secara profesional dan transparan. Ia juga meminta agar TNI tidak melakukan tindakan sewenang-wenang terhadap masyarakat.

“Saya minta TNI segera menyelesaikan kasus ini secara profesional dan transparan. TNI juga jangan semena-mena terhadap masyarakat,” tegas Ganjar.

Peristiwa pengeroyokan tersebut terjadi di depan markas Kompi B Yonif Raider 408/SBH di Boyolali. Saat itu, sejumlah relawan Ganjar-Mahfud sedang melakukan kegiatan sosialisasi di sekitar markas tersebut. Namun, tiba-tiba terjadi kesalahpahaman antara relawan dan anggota TNI.

Akibat kesalahpahaman tersebut, sejumlah anggota TNI melakukan pengeroyokan terhadap relawan Ganjar-Mahfud. Akibatnya, sejumlah relawan mengalami luka-luka.

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa telah memerintahkan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman untuk mengusut tuntas kasus ini. Dudung juga telah membentuk tim khusus untuk menangani kasus ini.

Baca Juga : Internet Gratis dan Merata, Solusi Ganjar Generasi Muda Berkembang

Ganjar Minta DPR Panggil Oknum TNI

Permintaan Ganjar Pranowo kepada DPR untuk memanggil aparat TNI terkait pengeroyokan relawannya di Boyolali, Jawa Tengah, merupakan langkah yang tepat. Permintaan ini dapat menjadi sarana untuk memastikan bahwa kasus ini diusut secara tuntas dan transparan, serta memberikan efek jera kepada oknum TNI yang terlibat.

DPR sebagai lembaga legislatif memiliki kewenangan untuk memanggil dan meminta keterangan dari pihak-pihak terkait, termasuk aparat TNI. Dalam hal ini, DPR dapat memanggil Panglima TNI, KSAD, dan pihak-pihak terkait lainnya untuk menjelaskan kronologi peristiwa, motif pelaku, dan langkah-langkah yang telah diambil untuk menyelesaikan kasus ini.

Panggilan DPR kepada aparat TNI juga dapat menjadi sarana untuk mengingatkan TNI agar tidak melakukan tindakan sewenang-wenang terhadap masyarakat. TNI sebagai alat negara memiliki tugas untuk melindungi dan mengayomi masyarakat, bukan untuk melakukan kekerasan terhadap masyarakat.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa permintaan Ganjar Pranowo kepada DPR untuk memanggil aparat TNI merupakan langkah yang tepat:

Semoga permintaan Ganjar Pranowo kepada DPR untuk memanggil aparat TNI dapat ditindaklanjuti dan menghasilkan hasil yang memuaskan.

Baca Juga : Ganjar Pranowo: Papua Butuh Pembangunan Faskes, Bukan Makan Siang Gratis

Atikoh Tak Kuasa Menahan Tangis

Siti Atikoh Supriyanti, istri Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, tak kuasa menahan tangis saat menjenguk relawan yang menjadi korban pengeroyokan oknum TNI di Boyolali, Jawa Tengah. Atikoh menjenguk korban pada Senin (3/1/2023) bersama suaminya.

Atikoh menjenguk dua korban pengeroyokan, yaitu Slamet Andono dan Arif Diva Ramandhani. Slamet mengalami luka di kepala dan punggung, sedangkan Arif mengalami luka di wajah dan dada.

Atikoh terlihat sangat sedih melihat kondisi kedua korban. Ia sempat menangis sesenggukan di luar kamar perawatan korban.

“Saya sedih melihat kondisi mereka. Mereka hanya relawan yang sedang menjalankan tugasnya,” kata Atikoh.

Atikoh juga meminta agar kasus ini diusut tuntas dan pelaku dihukum seberat-beratnya.

“Saya berharap kasus ini diusut tuntas dan pelaku dihukum seberat-beratnya,” tegas Atikoh.

Peristiwa pengeroyokan tersebut terjadi pada Sabtu (30/12/2022) di depan markas Kompi B Yonif Raider 408/SBH di Boyolali. Saat itu, sejumlah relawan Ganjar-Mahfud sedang melakukan kegiatan sosialisasi di sekitar markas tersebut. Namun, tiba-tiba terjadi kesalahpahaman antara relawan dan anggota TNI.

Akibat kesalahpahaman tersebut, sejumlah anggota TNI melakukan pengeroyokan terhadap relawan Ganjar-Mahfud. Akibatnya, sejumlah relawan mengalami luka-luka.

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa telah memerintahkan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman untuk mengusut tuntas kasus ini. Dudung juga telah membentuk tim khusus untuk menangani kasus ini.

Exit mobile version